iklan

HELLO. WELCOME TO MY BLOG :)

Selamat menikmati hidangan yang ada di blog saya ini ;)

HIdup Itu Adalah Membangun dan Mempertahankan Bangunan

bagaimana kamu berusaha untuk mendapatkan sesuatu dan menjaganya untuk tetap menjadi bagian terbaik dalam hidupmu

blog syariza eci

This is my personal blog. check this out! ;)

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar

sangat diharapkan komentar bagi pembangunan isi blog ini untuk menjadi lebih baik.

MAAF dan TERIMAKASIH

Saya minta maaf bila ada bagian dari isi blog ini yang tidak berkenan di hati anda. Terimakasih sudah berkunjung. Ditunggu kunjungan berikutnya :*

Kamis, 26 September 2013

Biarpun bagaimanapun bakal tetap sayang

Kekesalan itu dimulai kmrn malam ketika saya menanyakan surat sakit yg saya titip pada kakak saya untuk diantar ke kantor. Dengan wajah tanpa dosa, kakak saya itu berkata, "mba lupa, dek. Baru inget malam ini."
Jlegeeeeeeer!
Speechless. Ga tau mau ngomong apa. Saya, karyawan kemarin sore udh berani ga masuk kantor tanpa pemberitahuan. Benar2 tidak teladan.
Pengen nangis, bingung, kesal, dan akhirnya saya tertidur dalam perasaan ga jelas.
Pagi harinya saya terbangun masih dalam keadaan kesal. Berangkat ke kantor pun masih dalam keadaan kesal.
Kebetulan kmrn gajian, maka sudah jadi kebiasaan bagi saya beli 5 bungkus sate ayam setiap kali gajian. Sekalian syukuran. Maklum, saya belum jd kepala cabang, jd syukuran gajiannya pun hanya ala kadarnya. Yg lebih penting adalah kebersamaannya tho? :D

Kembali ke cerita.
Dalam perjalanan penuh kesal itu terbersit dalam pikiran saya untuk beli 4 bungkus sate ayam aja pas pulang nanti. Jatah satu bungkus sate ayam untuk kakak saya, saya hapus.
Setan meniup2 amarah dalam darah saya, memupuk kebencian.
Saya paksakan beristighfar, hati menjadi lumayan tenang, dan saya putuskan utk melupakan sate ayam. Yang terpenting adalah bagaimana saya menghadap si bos d kantor nanti..
Separuh perjalanan, saya masih terpikir, kenapa saya sebegitu kesalnya. Kakak saya tidak mungkin dengan sengaja lupa mengantar surat itu. Kantor kakak saya sangat disiplin. Waktu istirahat hanya 1 jam, benar-benar satu jam. Mungkin kakak saya sibuk, sehingga waktu istirahat yg singkat itu dimanfaatkan betul utk istirahat. Lain halnya bila saya yg dititipi surat. Saya bisa izin keluar kantor jam berapapun.
Pelan-pelan waktu menyadarkan saya. Saya telah salah dalam berpikir dan tergoda rayuan setan untuk merasa kesal.

Sampai di kantor, saya disambut oleh celetukan usil khas ala abang2 cwo, "ini diaaaa, kembalinya si anak hilang."

Saya beringsut ke meja pak bos, menyerahkan sebuah amplop yang berisi surat keterangan sakit yang tdk jd diantar ke kantor oleh kakak saya kmrn.
Pak bos dg baik hati memberi paraf dan bilang, "ga apa-apa, nak. Makanya makan siang, ga usah diet-diet segala. Tuh udh kurus begitu." Dan blablabla ceramah panjang pak bos.
Saya langsung mengambil surat itu dan menyerahkan ke GBA, untungnya staf GBA ny menerima. Fiuhhhh. Lega.

Pulang kerja udh jam setengah 8 malam, lgsg tancap gas ngebut ke travel agent buat nyari tiket, eh udh tutup. Akhirnya saya putuskan pulang aja. Beli tiketnya bisa besok siang.
Saya mampir di tempat beli sate ayam, "bang, satenya 5 bungkus."
Iya, 5 bungkus. Ga ada jatah yang dihapus.

Tadi malam mungkin saya kesal, tadi pagi mungkin saya masih kesal, tp sekarang saya sudah tidak lagi merasa kesal.
Bagaimanapun, rasa sayang saya masih jauh lebih besar daripada rasa kesal saya pada kakak saya.
Rasa sayang yang lebih besar itu telah meruntuhkan dinding kesal yang dibangun oleh rayuan setan.
Bagaimanapun, saya akan tetap sayang :)

Syarizaeci
260913

Minggu, 22 September 2013

23 D

Dear D,

Selamat ulang tahun ke dua puluh tiga
Tidak ada yang bisa kuberikan selain kalimat-kalimat penuh doa,
Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu.

E

230913

Jumat, 13 September 2013

Tapi

Ingin, tapi...
Kenapa harus ada kata tapi di dunia ini..

I'm not a dreamer (anymore)

Dulu, saya adalah seorang pemimpi.
Bermimpi tentang banyak hal, bermimpi memiliki banyak hal.
Kini saya bukan lagi seorang pemimpi.
Saya hidup untuk hari ini.
Tidak peduli apa yang akan terjadi esok hari, saya tidak mau bermimpi.
Terlalu sedih rasanya bila tidak bisa meraih mimpi. Saya tidak mau bersedih, karena itu saya berhenti bermimpi.

Tapi dari sekian banyak mimpi yang saya hapus, ada satu mimpi yang tetap saya biarkan melayang - layang dalam pikiran saya, yaitu saya ingin memiliki yayasan.
Ada kebahagiaan tersendiri yang saya rasakan ketika berbagi.
Mgkn melalui yayasan nanti saya bisa berbagi banyak hal. Ilmu, pengalaman, kebutuhan pangan, dll.
Insyallah. Semoga Allah mengijabah mimpi ini. Amiinn

E
130913

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More