iklan

HELLO. WELCOME TO MY BLOG :)

Selamat menikmati hidangan yang ada di blog saya ini ;)

HIdup Itu Adalah Membangun dan Mempertahankan Bangunan

bagaimana kamu berusaha untuk mendapatkan sesuatu dan menjaganya untuk tetap menjadi bagian terbaik dalam hidupmu

blog syariza eci

This is my personal blog. check this out! ;)

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar

sangat diharapkan komentar bagi pembangunan isi blog ini untuk menjadi lebih baik.

MAAF dan TERIMAKASIH

Saya minta maaf bila ada bagian dari isi blog ini yang tidak berkenan di hati anda. Terimakasih sudah berkunjung. Ditunggu kunjungan berikutnya :*

Kamis, 31 Oktober 2013

Sebuah surat singkat

Dalam obrolan kemarin malam dengan kakak perempuan saya, ada kalimat yang sangat menohok hati saya.
She : selamat datang kembali, dek.
Me : segitunya kah?
She : iya, kami kehilangan sosokmu hampir setahun ini. Kamu sibuk dengan duniamu sendiri. Kamu terlalu fokus pada sebagian hidupmu yang di sana (red: ....). Kami merindukanmu.
Me : *speechless

Lalu, kmrn sore ada jg kalimat mama yang menggetarkan hati saya. Ketika saya masuk rumah sambil bersenandung kecil.
Mom : wah, mama senang sekali kalau melihat adek pulang sambil bernyanyi. Udah lama sekali mama ga dengar adek bersenandung.
Me : *tiba-tiba diam dan melongo

Sebegitunyakah? Selama itu kah? Sesibuk itu kah saya dengan kehidupan saya sendiri sehingga orang-orang dirumah merasa terabaikan?
Barangkali iya. Saya hampir tak punya quality time bersama keluarga.
Pagi hri bangun, ketemu keluarga pas sarapan (itupun buru-buru), berangkat kerja, pulang kerja udah malam, ketemu keluarga pas makan malam, masuk kamar dan beraktivitas dengan handphone, tidur, balik lagi bangun di pagi hari. Begitu setiap hari krn Sabtu-minggu pun lembur.
Saya ga suka menonton tv. Mending bersemedi di kamar berjam-jam drpd nonton tv dg acara-acara yg tidak menarik itu.

Memang, sayapun merasakan banyak yang berubah dalam ritme hidup saya. Tidak ada lagi waktu yang panjang untuk menikmati hidup. Selera humor saya yang semakin menurun, kesensitivan saya yang semakin meningkat. Ah, hidup mulai terasa menjemukan.

Maafkan saya pa, ma, mb, dan yusuf. Saya bahkan tak punya waktu untuk diri saya sendiri :(
Saya akan berusaha untuk kembali menjadi seperti dulu :)
Terimakasih karena masih ada untuk saya. Terimakasih telah mengingatkan saya. Saya sayang kalian.


Regards,

Anakmu, adikmu, kakakmu

Sabtu, 26 Oktober 2013

Kematian terasa begitu dekat

Sudah 2 hari ini saya melihat kalimat-kalimat tentang kematian berseliweran di timeline twitter. Ada yang mengucapkan belasungkawa utk temannya yang baru saja menghadap Tuhan. Ada yang sekedar mengutip kalimat temannya seperti, "kalau kamu diberitahu bahwa kematian akan datang padamu besok, siapa org pertama yang akan kamu mintai maaf?". Sederhana, tapi lumayan mengusik saya.
Sepagi ini saya lalu terpikir bagaimana jika kematian datang menghampiri saya?
Saya tidak siap. Belum siap. Bahkan bisa dikatakan tidak akan pernah siap. Tapi kematian tidak pernah menunggu kesiapan. Diri kita lah yang harus selalu bersiap-siap.
Kematian menjadi momok yang sangat menakutkan bagi saya.
Saya belum sanggup bertemu Tuhan dengan seonggok dosa yang saya pikul. Sementara setiap harinya onggokan dosa itu semakin bertambah saja.
Tuhan, ampuni saya..

Padang, 27 okt 2013
E

Rabu, 23 Oktober 2013

Berkarir dan berkarya

Seandainya saya bisa melakukan kedua hal tersebut secara bersamaan, betapa bahagianya saya. Sayangnya, sampai saat ini saya belum bisa menyeimbangkan keduanya.
Saya rindu masa-masa dimana saya menghabiskan tengah malam saya dihadapan laptop, melalang buana ke dalam ide-ide dan menuliskannya.
Sekarang saya berada di jalur karir yang mengharuskan saya bekerja seharian dan menguras pikiran. Pikiran saya agak susah berkompromi dengan sastra, terhimpit oleh pikiran tentang permasalahan2 harian di tempat kerja. Ah, roda karir dan karya berada pada sisi yang berlawanan.
Ingin sekali begadang, tp kondisi badan tak memungkinkan. Begitu lelahnya pulang bekerja, saya tak boleh terlalu memforsir otak saya utk bekerja lebih lama dengan mengajaknya begadang. (Sebenarnya, tak sanggup -_-)
Ingin menulis di akhir pekan, tapi saya tidak mempunyai akhir pekan. Sabtu-minggu lembur, kecuali awal bulan. :(
Saya sendiri bahkan kasihan pada diri saya sendiri. Betapa waktu luang menjadi sangat berharga untuk beristirahat. Tidak ada waktu luang. Saya harus mencuri waktu dan memaksa tubuh & pikiran saya untuk bertahan demi waktu berharga bersama orang2 tersayang. Saya tidak mau kehilangan moment bersama orang2 terkasih.
Lalu bagaimana dengan berkarya?
Tampaknya saya harus berusaha lebih keras agar punya sedikit waktu untuk berkarya.
Semoga saya bisa segera menyeimbangkan keduanya.

Padang - 231013
E

Rabu, 02 Oktober 2013

Sebuah surat

Untuk Septra Armideon,

Aku mencintaimu.


-E-

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More