iklan

HELLO. WELCOME TO MY BLOG :)

Selamat menikmati hidangan yang ada di blog saya ini ;)

HIdup Itu Adalah Membangun dan Mempertahankan Bangunan

bagaimana kamu berusaha untuk mendapatkan sesuatu dan menjaganya untuk tetap menjadi bagian terbaik dalam hidupmu

blog syariza eci

This is my personal blog. check this out! ;)

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar

sangat diharapkan komentar bagi pembangunan isi blog ini untuk menjadi lebih baik.

MAAF dan TERIMAKASIH

Saya minta maaf bila ada bagian dari isi blog ini yang tidak berkenan di hati anda. Terimakasih sudah berkunjung. Ditunggu kunjungan berikutnya :*

Minggu, 17 November 2013

Gunung

Gunung.. gunung.. dan gunung..
Sedikit menyesal karena dulu tidak bergabung dengan organisasi mahasiswa pecinta alam ketika kuliah.
Mendaki gunung menjadi salah satu resolusi 2014 saya.
Jatah cuti pertama saya akan saya gunakan untuk mendaki gunung. Inginnya sih mendaki semeru, tapi kalau tidak memungkinkan barangkali tujuan pendakian akan berubah menjadi kerinci atau dempo. Entah gunung mana yang akan berjodoh dengan pendakian pertama saya nanti.

Setiap hari saya melewati jalanan yang sama, dengan pemandangan yang sama, berfokus pada aspal jalanan.
Sepulang dari kegiatan kantor di bukittinggi tgl 9-10 lalu, Marapi berhasil mencuri perhatian saya. Lalu ketika pulang dari kantor agak sore, saya menemukan pemandangan rangkaian bukit sepanjang jalan pulang ke rumah. Kemudian ketika pergi takziah ke rumah salah seorang rekan kerja, saya merasakan kesejukan memasuki daerah perbukitan (barangkali seperti ini rasanya mendaki, semakin dekat dengan puncak tetinggi, semakin teduh rasa di dalam hati).
Tekad saya semakin bulat, saya akan naik gunung.

Membaca blog seorang backpacker wanita, seorang muslimah mendaki gunung merbabu dengan menggunakan baju gamis. Wah wah, mereka bisa masa' saya tidak. niat saya naik gunung harus terealisasi.

2014 will be a great year..

Saya ingat kalimat seseorang: jika ingin lebih dekat dengan langit, naik gunung.

Office - 181113

Jumat, 15 November 2013

Cerita blr

Hari ini saya merasa gagal sebagai seorang BLR.
Sudahlah tertekan atas kegagalan tersebut, ditambah lagi dengan kalimat-kalimat dari branch coordinator yang tidak mengerti duduk persoalan dan malah menyalahkan saya kenapa tidak begini, kenapa tidak begitu.
Feeling down..

Meskipun begitu, masih ada orang baik yang menyemangati saya. Melihat saya menunduk di balik komputer, bg odi yg duduk di depan kubikel saya menyemangati saya. "Ga usah dipikirkan. Hadapi saja".

Selain bg odi, ada juga pak chan yang selalu menyuntikkan semangat kepada saya. "Sudah, jadikan ini pelajaran untuk ke depan. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin, kalau hasilnya tidak bisa, ya itu di luar kemampuan kita."
Pak chan dan bg odi telah saya anggap sebagai guru saya. Dari bg odi, saya belajar utk survive dari tekanan2 tak terduga di kantor.
Sementara pak chan, beliau orang yang luar biasa. Saya kagum pada kemampuan intelektual beliau, keharmonisan rumah tangga beliau, semangat beliau, dan hal-hal positif beliau lainnya yang sedikit banyak mempengaruhi pola pikir saya.
Di lobi bawah, saya bertemu beliau dan beliau berkata, "dessy, ga usah dipikirkan lagi ya. Biarlah. Jangan sampai terbebani pikiranmu karena permasalahan itu".
Subhanallah, baik sekali bpk itu.
Saya cm bisa berkata, "iya, makasi ya pak chan".

Meskipun ada yg membuatmu rapuh, sedih, kecewa. Yakinlah, ada yang akan membuatmu kuat dan tetap tersenyum.

Pdg, 15112013

Jumat, 01 November 2013

Payung teduh

He : tau payung teduh?
Me : engga
He : itu band indie. Lagu-lagunya asik.
Me : mana? Coba liat playlist-nya
He : *ngasi liat playlist di handphone-nya
Me : wah judul-judulnya. (Salah satu judulnya : untuk perempuan yang sedang dalam pelukan)
He : lagunya asik lho. Mau dengar?
Me : boleh
He : *nyodorin sebelah headset yang lagi dipakenya
Me : kok ga ada suaranya?
He : masa'?
Me : iya, ga ada. Coba pake yg ini.
He : wah iya. Rusak nih. Td gapapa, kok skrg jd rusak.
Me : *bingung *merasa bersalah. Ga diapa-apain kok sm aku
He : hahahaha. Lagunya kan belum diputar.
Me : (-_____-")

Obrolan random sama Uda tahun lalu di dalam bus yoanda prima dalam perjalanan dari palembang menuju ranah minang. Ceritanya pulang kampung bareng.
Semalem download semua lagu-lagu payung teduh. Dan pagi ini jd syahdu sekali..

E
- di penghujung tahun 2013

Kamis, 31 Oktober 2013

Sebuah surat singkat

Dalam obrolan kemarin malam dengan kakak perempuan saya, ada kalimat yang sangat menohok hati saya.
She : selamat datang kembali, dek.
Me : segitunya kah?
She : iya, kami kehilangan sosokmu hampir setahun ini. Kamu sibuk dengan duniamu sendiri. Kamu terlalu fokus pada sebagian hidupmu yang di sana (red: ....). Kami merindukanmu.
Me : *speechless

Lalu, kmrn sore ada jg kalimat mama yang menggetarkan hati saya. Ketika saya masuk rumah sambil bersenandung kecil.
Mom : wah, mama senang sekali kalau melihat adek pulang sambil bernyanyi. Udah lama sekali mama ga dengar adek bersenandung.
Me : *tiba-tiba diam dan melongo

Sebegitunyakah? Selama itu kah? Sesibuk itu kah saya dengan kehidupan saya sendiri sehingga orang-orang dirumah merasa terabaikan?
Barangkali iya. Saya hampir tak punya quality time bersama keluarga.
Pagi hri bangun, ketemu keluarga pas sarapan (itupun buru-buru), berangkat kerja, pulang kerja udah malam, ketemu keluarga pas makan malam, masuk kamar dan beraktivitas dengan handphone, tidur, balik lagi bangun di pagi hari. Begitu setiap hari krn Sabtu-minggu pun lembur.
Saya ga suka menonton tv. Mending bersemedi di kamar berjam-jam drpd nonton tv dg acara-acara yg tidak menarik itu.

Memang, sayapun merasakan banyak yang berubah dalam ritme hidup saya. Tidak ada lagi waktu yang panjang untuk menikmati hidup. Selera humor saya yang semakin menurun, kesensitivan saya yang semakin meningkat. Ah, hidup mulai terasa menjemukan.

Maafkan saya pa, ma, mb, dan yusuf. Saya bahkan tak punya waktu untuk diri saya sendiri :(
Saya akan berusaha untuk kembali menjadi seperti dulu :)
Terimakasih karena masih ada untuk saya. Terimakasih telah mengingatkan saya. Saya sayang kalian.


Regards,

Anakmu, adikmu, kakakmu

Sabtu, 26 Oktober 2013

Kematian terasa begitu dekat

Sudah 2 hari ini saya melihat kalimat-kalimat tentang kematian berseliweran di timeline twitter. Ada yang mengucapkan belasungkawa utk temannya yang baru saja menghadap Tuhan. Ada yang sekedar mengutip kalimat temannya seperti, "kalau kamu diberitahu bahwa kematian akan datang padamu besok, siapa org pertama yang akan kamu mintai maaf?". Sederhana, tapi lumayan mengusik saya.
Sepagi ini saya lalu terpikir bagaimana jika kematian datang menghampiri saya?
Saya tidak siap. Belum siap. Bahkan bisa dikatakan tidak akan pernah siap. Tapi kematian tidak pernah menunggu kesiapan. Diri kita lah yang harus selalu bersiap-siap.
Kematian menjadi momok yang sangat menakutkan bagi saya.
Saya belum sanggup bertemu Tuhan dengan seonggok dosa yang saya pikul. Sementara setiap harinya onggokan dosa itu semakin bertambah saja.
Tuhan, ampuni saya..

Padang, 27 okt 2013
E

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More