iklan

Selasa, 29 Maret 2011

Berita Duka Itu Membuat Jantung Berdebar

pagi ini saya sedang mengikuti mata kuliah Etika dan Tanggung Jawab Profesi di ruang 114.
ketika sedang konsentrasi mencatat bahan kuliah yang diberi dosen saya, hape saya bergetar.
agak kurang enak rasanya ketika harus berhubungan dengan hape selama kuliah berlangsung, apalagi pada saat dosen sedang serius membagi ilmunya.
saya pun akhirnya diam-diam mencari hape di dalam tas saya. takutnya sms yang masuk adalah berita penting.
dengan hati-hati saya pun membaca pesan singkat itu. ternyata dari kakak saya di Padang.
Innalillahi wainailaihi roji'un,
deg, papa delsa meninggal tadi pagi

saya membacanya dengan terburu-buru. kemudian saya kembali menulis.
hah? meninggal? papa?
jantung saya langsung berdebar. berdegup tak karuan.
papa saya? saya hampir menangis seketika itu juga.
maka saya pun membuka kembali hape saya. saya baca ulang. dua kali saya baca untuk meyakinkan saya.
ya Allah, saya pikir papa saya. ternyata papa bang delsa. hampir copot jantung saya karena sms yang dibaca terburu-buru itu.
bang delsa ini adalah kekasih kakak saya. saya turut berduka cita atas meninggalnya papa bang delsa. semoga beliau mendapat tempat di surga Allah. amin ya Rabb.

saya tidak tenang kalau menerima berita duka. apalagi saya disini sebagai perantau, jauh dari keluarga.
menulis postingan ini saja saya harus sesekali menengadahkan kepala karena harus membendung airmata.
saya benar-benar takut.
berita duka itu membuat jantung berdebar.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More