iklan

Senin, 28 Maret 2011

dosen saya

salah satu dosen favorit saya di kampus ini bernama bapak Fahmi Yoesmar.
hari ini beliau terpilih menjadi Pembantu Dekan I --> bagian akademik.
sebelum diajar oleh beliau, saya banyak mendengar cerita dari kawan-kawan bahwa beliau adalah orang yang lumayan sadis dalam perkuliahan, karena beliau orang yang disiplin.
baru semester yang lalu saya bertemu dan diajar langsung oleh beliau di mata kuliah Metode Penelitian Hukum.
benar saja, beliau orang yang sangat disiplin.
beliau sudah berada di Fakultas Hukum Unsri Indralaya tercinta pukul 07.30 WIB.. pada pukul itu saya sendiri sedang bersiap-siap baru mau berangkat ke kampus. agak malu saya menerima kenyataan ini, dosen yang ingin mengajar bahkan lebih rajin daripada mahasiswa yang akan diajar, macam saya ini. (-___-")
dan beliau juga akan masuk kelas untuk mengajar tepat pada pukul 08.00 WIB > sesuai jadwal yang ditetapkan oleh fakultas. Bapak ini adalah satu-satunya dosen yang mengajar tepat waktu pukul 08.00 WIB. *salut salut

bapak ini selalu memberi petuah-petuah ajaib sebelum memulai perkuliahan, yaitu tentang bagaimana bersikap dalam hidup. bapak ini mengutamakan etika, sopan santun, juga tata krama. bapak ini dosen yang berbudaya.
mungkin terkesan terlalu berlebihan penilaian saya ini, tapi memang begitulah kenyataannya. bapak dosen kami yang sederhana, yang melekat di hati saya dan saya beri gelar dosen favorit saya.

bapak ini pernah bicara bahwa dia adalah orang yang tidak mempunyai kelebihan, tidak mempunyai keahlian. tapi dia adalah orang yang tepat waktu. cuma itu yang bisa dia lakukan >> ON TIME.

dalam dialog kami tadi, ada kalimat yang saya suka yang diucapkan bapak ini,
saya adalah orang yang TIDAK BISA bekerja, tapi saya adalah orang yang MAU bekerja

saya merenungi kalimat itu. bagi saya pribadi, kalimat yang terucap dari bibir bapak itu adalah petuah yang harus saya renungi dan saya pahami maknanya. saya selalu terkesima pada setiap rangkaian kata-kata bapak ini.

satu kalimat lagi yang saya suka dalam dialog tadi,
saya tidak perlu menandatangani perjanjian-perjanjian seperti itu, yang terpenting bagi saya adalah ini (hati). saya MALU apabila tidak bisa menjalankan amanah dengan baik. cukuplah saya berjanji pada diri saya sendiri.

betapa saya sangat menghormati bapak ini. saya berharap saya pun juga bisa mengikat kata-kata yang diucap bapak itu erat di dalam sanubari saya.
saya ingin menjadi manusia yang lebih baik dalam segala hal ; tutur kata, perbuatan, hidup bermasyarakat, dll

satu lagi yang hampir terlupakan oleh saya, Bapak Fahmi dimata saya adalah sosok teladan yang tidak haus pujian, tidak sombong, sederhana dan apa adanya.
selamat kepada Bapak Fahmi Yoesmar, semoga bisa menjalankan amanah dengan baik dan bijaksana.



Indralaya, 28 Maret 2011
S.E

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More