iklan

Senin, 06 Juni 2011

Siraman Rohani Itu Perlu

morning world!
tanggal 2 Juni kemarin saya dan rekan-rekan Komunitas Indonesia Peduli Untuk Sesama (KOIN PLUS) mengadakan kunjungan ke Panti Asuhan Anak Husnuzzan di Jl.Demang Lebar Daun - Palembang.
disana kami juga sekaligus meresmikan komunitas baru kami.
saya senang sekali bisa ikut serta dalam kegiatan itu.
terakhir kali saya ke panti asuhan adalah ketika saya kelas 3 SMP, waktu itu saya salah satu pengurus OSIS dan harus ikut serta mengunjungi panti asuhan di Solok.
sekarang saya mahasiswa semester 6. rentang waktu yang cukup lama ya. padahal waktu itu saya pernah menjadi Project Officer penggalangan dana untuk disalurkan ke panti asuhan, tetapi saya sendiri malah tidak bisa ikut ke panti karena ada urusan dadakan.

finally bisa ke panti asuhan. rasanya sangat menyenangkan. bisa melihat adik-adik disana tertawa.
saya harus menunduk terus ketika salah satu adik di panti itu membaca doa. Ya Allah, mereka semua berkumpul disini dengan seorang ayah dan ibu yang bukan orangtua kandung mereka. anak-anak sekecil itu sudah harus bisa bertahan sendiri. dan sekarang mereka berdoa untuk kami. airmata saya menggenang saat itu. tidak saya biarkan mengalir untuk dilihat mereka disana. airmata ini tidak pantas menetes dihadapan bocah-bocah hebat itu.

acara berlanjut, kami nonton film bersama. film yang ditonton berjudul "tanah air beta". mereka menonton dengan sangat khidmat. tidak ada suara ribut, tidak ada protes, karena film yang diputar itu terhitung film yang sudah cukup lama beredar. bukan kami bermaksud untuk tidak memberikan film terbaru, tetapi film di Indonesia yang berkembang saat ini adalah film-film yang mengedapankan sisi dewasa, bahkan pornografi. Adik-adik itu calon pemimpin bangsa, tidak etis rasanya menanamkan film-film dewasa tidak bermutu pada mereka.

seusai menonton, kami makan siang bersama. berada di tengah-tengah mereka lagi-lagi membuat saya haru.
ada beberapa adik-adik yang hanya makan nasinya saja, sedangkan lauk ayam crispy nya tidak dimakan. saya pikir mereka tidak menyukainya, ternyata mereka membungkus ayam itu dengan menggunakan serbet. mereka ingin menyimpannya untuk makan sore/malam mereka. ya Allah, saya ingin menangis lagi. :(

setelah makan siang, kami membagikan kado untuk mereka. isinya seperangkat alat tulis lengkap mulai dari buku, pena, pensil, penghapus, peruncing, mistar, dll. untuk panti asuhan kami menyerahkan sembako, uang tunai, dan 2 kardus pakaian. semua yang kami berikan itu adalah hasil penggalangan dana kami selama 3 hari di kampus UNSRI dan di simpang timbangan, ditambah juga dengan donasi dari beberapa donatur.

setelah pembagian kado, saya sempat berbincang sedikit dengan salah seorang adik disana. iseng saya tanya,
"kalau sekolah naik apa?"
"ada yang jemput dari sekolah tau bapak (pengurus panti) menyewa mobil untuk mengantar kami yang tidak dijemput."
"trus, uang jajannya kalo sekolah berapa?"
dia menggeleng
"hmm, bawa bekal dari rumah ya?" lanjut saya
"enggak kak. uang jajannya beda-beda. kalau SD 1000 (SERIBU RUPIAH)"
"hoo. kalau kamu berapa? kamu kan udah SMK."
"saya 2000 (DUA RIBU RUPIAH)"
saya diam.
uang segitu untuk jajan di zaman sekarang ini? dapet apa? 1000 itu bahkan uang jajan saya ketika saya SD 10 tahun yang lalu.
tapi ya saya harus memaklumi juga, orangtua asuh mereka harus membiayai 35 anak asuh dan 3 orang anak kandungnya. donatur tentu tidak selalu datang. orangtua asuh harus pandai membagi untuk keperluan anak-anak di panti asuhan itu.

saya bersyukur. saya masih mempunyai orangtua kandung yang sehat meskipun mereka berada jauh dari saya, tapi setidaknya saya masih bisa pulang untuk menemui mereka. saya masih bisa merayakan Idul Fitri bersama mereka. mereka juga selalu mengirimkan uang jajan tetap kepada saya setiap bulannya. memenuhi permintaan-permintaan saya. Alhamdulillah.
sepulang dari panti asuhan saya tidak henti-hentinya bersyukur. saya lebih beruntung dari adik-adik disana.
saya langsung menghubungi orangtua saya, menyampaikan rasa rindu yang teramat dalam pada mereka dan berterimakasih karena mereka telah menjadi orangtua yang terbaik di muka bumi ini.
kunjungan ke panti itu menjadi semacam siraman rohani bagi saya untuk meningkatkan rasa syukur pada Allah. ketika kalian mulai bosan mendengar ceramah-ceramah ustad yang topiknya bahkan sudah kalian dengar berulang puluhan kali, kunjungilah sodara-sodara kita yang kurang beruntung. siraman rohani disana lebih sejuk. siraman rohani tidak mesti lewat ceramah to.

berbahagialah mereka yang masih bisa bersyukur. berbahagialah mereka yang berbagi nikmat dengan orang lain. berbahagialah mereka yang dapat mengambil hikmah dari setiap perbuatan/kejadian. berbahagialah mereka yang mengingat Tuhannya.

sesungguhnya dalam 2,5% harta kita terdapat bagian anak yatim dan orang-orang lain yang membutuhkan.

bersyukurlah atas segala nikmat. Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
indahnya berbagi.
tetaplah berjalan di jalan yang lurus, saudaraku. :)


bersama saudara-saudara di panti asuhan anak Husnuzzan :)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More