iklan

Kamis, 31 Oktober 2013

Sebuah surat singkat

Dalam obrolan kemarin malam dengan kakak perempuan saya, ada kalimat yang sangat menohok hati saya.
She : selamat datang kembali, dek.
Me : segitunya kah?
She : iya, kami kehilangan sosokmu hampir setahun ini. Kamu sibuk dengan duniamu sendiri. Kamu terlalu fokus pada sebagian hidupmu yang di sana (red: ....). Kami merindukanmu.
Me : *speechless

Lalu, kmrn sore ada jg kalimat mama yang menggetarkan hati saya. Ketika saya masuk rumah sambil bersenandung kecil.
Mom : wah, mama senang sekali kalau melihat adek pulang sambil bernyanyi. Udah lama sekali mama ga dengar adek bersenandung.
Me : *tiba-tiba diam dan melongo

Sebegitunyakah? Selama itu kah? Sesibuk itu kah saya dengan kehidupan saya sendiri sehingga orang-orang dirumah merasa terabaikan?
Barangkali iya. Saya hampir tak punya quality time bersama keluarga.
Pagi hri bangun, ketemu keluarga pas sarapan (itupun buru-buru), berangkat kerja, pulang kerja udah malam, ketemu keluarga pas makan malam, masuk kamar dan beraktivitas dengan handphone, tidur, balik lagi bangun di pagi hari. Begitu setiap hari krn Sabtu-minggu pun lembur.
Saya ga suka menonton tv. Mending bersemedi di kamar berjam-jam drpd nonton tv dg acara-acara yg tidak menarik itu.

Memang, sayapun merasakan banyak yang berubah dalam ritme hidup saya. Tidak ada lagi waktu yang panjang untuk menikmati hidup. Selera humor saya yang semakin menurun, kesensitivan saya yang semakin meningkat. Ah, hidup mulai terasa menjemukan.

Maafkan saya pa, ma, mb, dan yusuf. Saya bahkan tak punya waktu untuk diri saya sendiri :(
Saya akan berusaha untuk kembali menjadi seperti dulu :)
Terimakasih karena masih ada untuk saya. Terimakasih telah mengingatkan saya. Saya sayang kalian.


Regards,

Anakmu, adikmu, kakakmu

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More